Minggu, 03 Januari 2016

A note to myself - Perhatikan Perkataan

Di hari ketiga dari 366 hari di tahun 2016 ini, di tengah-tengah menyelesaikan deadline pekerjaan, aku iseng melihat profile line dari seorang senior yang yang kuhormati dan kusayangi. Sebut saja namanya Kak Jeni.

Salah satu statusnya berbunyi demikian
"Kadang beberapa orang suka nggak sadar kalau apa yang mereka omongin tuh mengiris-iris hati.
Gue yakin, gue juga pernah melakukan hal ini ke orang lain, entah sadar 100% ataupun enggak.
Yaudah deh.
Words cannot be taken back.
The bruises has already there."

"Ih bener banget" kataku mencari pembenaran.
Jadi ceritanya, hari ini aku berkomunikasi dengan seseorang, pertanyaanku sebenarnya sederhana dan hanya berusaha mencari topik pembicaraan. Tapi responnya ternyata jauh dari yang diharapkan (tuh kan, makanya jangan berekspektasi!).

Jawabannya cukup menyakitkan (sebenarnya kadar menyakitkan buat orang itu beda-beda, cuma karena dia cukup intens berkomunikasi denganku, harusnya dia sadar ((atau emang nggak sadar ya?)) kalau kata-katanya menyakitkan). Sambil berusaha menghibur diri, aku menemukan posting-an kak Jeni itu.

Poin yang ingin aku highlight adalah waktu merenungkan kalimat-kalimatnya lagi, aku ditegur kalau pasti aku pernah melakukan hal yang sama ke orang lain. Sadar atau tidak sadar. Mungkin waktu itu aku lagi bad mood, kesal, marah, kecewa sama orang lain dan akhirnya keluar kata-kata yang menyakitkan. Kata-kata yang diucapkan lidahku pasti pernah buat orang down, sakit hati, sedih, nangis, dll. Sadar atau tidak sadar.

Mengutip salah satu quote:


Jadi,,,,
Setelah merenung, dibanding makin sakit hati dengan perkataan yang disampaikan untukku hari ini, aku memilih untuk mengambil pelajaran agar berhati-hati dengan ucapan yang keluar dari mulutku.
Aku nggak pengen ada orang yang sakit hati dengan perkataanku karena once they are said, the bruises has already there and i'll never get the opportunity to replace the words i spoke.

Alkitab pun punya concern yang sama terhadap "kata-kata yang keluar dari mulut kita"

Perkataan yang lembut membawa kehidupan dan kesehatan dan sebaliknya jika lidah kita mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan dan penuh tipu daya dapat menghancurkan jiwa orang lain.
Ngeri banget ya efeknya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar