Senin, 21 Desember 2015

Merangkum 2015, Merangkai 2016

Merangkum 2015


Pada akhirnya kalender akan tiba di Desember.
Bener-bener nggak kerasa udah dipenghujung 2015.
Masih jelas diingatan bagaimana merayakan pergantian tahun 2014.

Ada begitu banyak hal yang disyukuri.
Ada begitu banyak.

Mulai dari keluarga.
Ini tahun pertama ditinggal mama.
Aku nggak kebayang gimana Papa dan adek-adek melewati pergantian tahun dengan bayang-bayang, "tahun lalu, ngerayainnya masih bareng Mama." "tahun lalu, bikin kue-nya masih disupervisi mama." "tahun lalu, doanya masih ada mama" dan masih banyak lagi. Tapi bersyukur kami sekeluarga benar-benar bisa melewatinya dengan tegar dan nggak terlalu berlarut-larut dalam masa duka.
Tahun ini, seharusnya ada banyak hal pencapaian anaknya yang bisa Mama dan Papa saksikan. Naomi lulus di awal tahun dan dapat kerjaan di akhir tahun. Dapit yang lulus tepat waktu dan menyelesaikan kepemimpinan di organisasi kampus dengan baik bahkan jadi salah satu kepercayaan di lab. Tiara yang sangat enjoy dengan kuliahnya. Iyut yang lulus SMA dan diterima di PTN. Titin yang berhasil naik kelas walaupun setelah perjuangan panjang di rapat guru. Bapak yang terus dikaruniai kesehatan, tetap bisa berkarya walau nggak punya pekerjaan menetap. Masih banyak lagi berkat yang Tuhan sediakan di keluarga.

Pekerjaan
Tahun ini klien yang Tuhan percayakan masih melakukan banyak event (percayalah, banyak itu benar-benar banyak!).
Satu per satu bisa dilewati meski nggak jarang sambil terseok-seok.
Ada banyak drama, tapi bersyukur tidak sampai membuat tawar hati.
People come and go, what can I do? itu kata bosku. Tahun ini juga, aku berganti tim. Tenang, bukan cuma satu, tapi dua sekaligus. Galau? Pasti! Tapi syukur kepada Tuhan, Ia kasih orang-orang yang juga baik, mumpuni dalam bidangnya dan mau mengarahkan.
Tahun ini sebenarnya ada niatan untuk berpindah kerja. Tapi tampaknya kata Tuhan belum saatnya, beberapa pekerjaan yang dilamar tidak memberikan respon seperti yang diharapkan. Sedih banget waktu tahu kalau alam bawah sadarku menyimpan keinginan yang aku tahu itu salah. Dan tampaknya Tuhan memang sengaja kasih tau itu secara gamblang supaya aku bisa kembali ke jalan yang benar.

Pembangan diri
Salah satu yang menyedihkan di tahun ini adalah soal pengembangan diri. Waktu yang hampir sepenuhnya tercurah untuk pekerjaan bener-bener buat nggak ada waktu untuk meningkatkan kualitas diri. Sebut saja resolusi 2015 untuk rajin menulis di blog, belajar berenang, belajar merajut, membaca buku benar-benar menjadi sebatas rencana aja.

Relasi dengan Tuhan dan Pelayanan
Sangat bersyukur KTB bisa berjalan dengan baik dan benar-benar merasakan berkat dan Firman Tuhan dinyatakan secara jelas untukku saat KTB. Relasi pribadi cukup baik secara kuantitas, namun jatuh bangun untuk kualitas. Pelayanan sebagai pengurus juga dikerjakan dengan terseok-seok, namun aku sadar bisa lewat lagi satu periode kepengurusan bukan karena kuat dan hebatku, tapi karena Tuhan masih mau pakai aku jadi alat-Nya. Tahun ini juga sungguh-sungguh bersyukur masih dipercayakan melayani sebagai moderator ataupun MC di beberapa pelayanan. Satu hal yang kusesali, Tuhan udah perlengkapi dengan firman dengan berbagai cara, tetapi aku masih kurang berjuang buat bagikan itu ke orang lain, sebut saja AKK yang udah dengan berbagai cara minta agar kelompok kecil lagi, atau adik kelas yang meminta untuk dipimpin di kelompok kecil. Keduanya tak diacuhkan karena kesibukan.

Pasangan
Sangat sedih dan mengasihani diri sendiri karena mengasihi orang yang salah.

Merangkai 2016


Tuhan telah membuktikan kesetiaannya di 2015.
Tuhan yang sama pun akan menyertai dan kembali mendemonstrasikan kasih setia, kebaikan, dan berkatnya di 2016.

Di tahun 2016, tidak terasa aku akan mencapai usia 25 tahun. SEPEREMPAT ABAD!
Usia yang rawan untuk sebagian besar orang.

Di 2016 sekaligus di usia 25 tahun, aku berharap Tuhan akan menyediakan kesempatan untuk S2 (pengennya udah diterima beasiswa, tau kampus dan juga jurusan) atau mendapat pekerjaan yang baru (kalau Tuhan berkenan di organisasi yang aku dan Dewi sama-sama rindukan aku masuki).

Tahun 2016 juga aku berharap Tuhan pertemukan dengan pasangan hidupku, orang yang mengasihi Tuhan, mengasihi aku dan keluargaku. Orang yang mau bertumbuh bersama dalam doa dan pengenalan akan Firman Tuhan. Tahun 2016 aku berharap bisa mendoakannya secara rutin, minimal dua kali dalam seminggu.

Di 2016 juga berharap semakin dewasa dalam iman, melalui pelayanan dan relasi pribadi maupun lewat komunitas.

Ga punya gambaran sama sekali 2016 bakalan kayak apa
Tapi satu yang pasti ada Tuhan yang selalu menyertai
IMMANUEL - The Strong God is with us

Meninggalkan 2015 dengan penuh ucapan syukur,
Menyambut 2016 dengan penuh pengharapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar